0 komentar

 

Kejujuran yang Menyelamatkan Jiwa



 

Di sebuah desa terpencil di pinggiran kota, tinggallah seorang anak laki-laki bersama enam saudaranya. Kehidupan keluarga ini sangat sederhana. Orang tuanya hanya seorang buruh tani, tujuh bersaudara itu masih bersekolah, sementara ibunya hanya ibu rumah tangga. Setiap hari anak laki-laki tersebut pergi ke pasar berjualan asongan selepas pulang sekolah guna membantu keuangan keluarganya.

Suatu hari saat menjajakan dagangannya, ia melihat sebuah bungkusan kertas Koran yang cukup besar terjatuh di pinggir jalan. Ia mengambil bungkusan itu, kemudian membukanya. Alangkah kagetnya ia, karena bungkusan tersebut berisi uang dengan jumlah nominal yang sangat besar.

Namun, ia tak gembira sama sekali, justru rasa iba yang tergambar dari raut wajahnya. Ia kebingungan karena ia yakin karena uang tersebut pasti ada pemiliknya. Saat itu juga, ia berinisiatif mencari pemilik uang tersebut. Tiba-tiba seoarang ibu datang dengan berlinang air mata dan berkata, “Dik, bungkusan itu milik Ibu. Uang yang di dalamnya untuk biaya rumah sakit, karena anak ibu baru saja mengalami kecelakaan korban tabrak lari. Saat ini, anak ibu dalam keadaan kritis dan harus segera dioperasi, karena terjadi pendarahan otak. Kalau tidak cepat ditangani, ibu khawatir jiwanya tidak tertolong. Pagi ini ibu baru saja menjual semua harta yang ibu miliki untuk biaya rumah sakit.”

Kemudian anak kecil tersebut berkata, “Benar Bu, aku sedang mencari pemilik bungkusan ini, karena aku yankin pemilik bungkusan ini pasti sangat membutuhkannya.”

Kemudian, ia menyerahkan uang itu kepada ibu tersebut. Sesampainya di rumah, ia menceritakan semua kejadian yang baru saja ia alami kepada ibunya. Lantas ibunya berkata, “benar kamu tidak boleh mengambil barang milik orang lain, walaupun itu di jalanan, karena barang itu bukan milik kita. Ibu sangat bangga kepadamu, nak. Walaupun kita miskin, tetapi kamu kaya dengan kebaikan dan kejujuran. Buat apa kita memiliki kekayaan yang begitu melimpah, sementara kita harus mengorbankan nyawa orang lain? Kamu sungguh anak yang baik. Ibu sangat bersyukur mempunyai anak sepertimu. Hari ini ibu percaya, kamu sudah menyelamatkan satu jiwa dengan kejujuranmu, kamu harus menjaganya, karena kejujuran dapat menyelamatkan orang lain, karena kejujuran adalah mata uang yang berlaku di mana-mana.”

 

(Diambil dari buku “Rumah Seribu Cermin” karya John Rinaldi)

***

Kejujuran adalah harga yang sangat mahal, karena kesengsaraan berawal dari ketidakjujuran. Korban dari ketidakjujuran ia akan merasa teraniaya, karena sesuatu yang menjadi haknya tidak ia dapatkan. Sementara si pelaku juga akan tersiksa oleh perasaan bersalah yang selalu menghantui hidupnya. Kejujuran itu melibatkan Allah Ta’ala dalam diri manusia. Namun, dorongan nafsu membuat seseorang berani berbuat tidak jujur. Akibatnya, banyak manusia tega merampas hak-hak orang lain demi memenuhi keinginannya dengan menghalalkan segala cara. Sekalipun begitu kejujuran akan selalu membawa keselamatan dan ketenangan jiwa.

 

 



Posting Komentar