RESENSI BUKU "TAK SEMPURNA"

0 komentar

Judul buku                        : Tak Sempurna
Pengarang                   : Fahad Djibran, Bodan Prakoso & Fade2Black
Penerbit                             : Kurniaesa Publishing
Tahun                                : 2013
Cetakan                             : 1
Kategori                            : Novel Remaja
Jumlah halaman                : 245
Harga                                : Rp 46.000

Bagi sebagian kawula remaja, sekolah terkadang hanyalah menjadi tuntutan orang tua untuk mengejar yang namanya masa depan. Mereka hadir di sekolah, duduk di kelas, berseragam, membawa buku, tapi pikirannya kemana-mana, berseragam asal putih abu-abu, buku tulis dibawa namun tak ada goresan apapun.

Dalam novel ini Fahad Djibran, dkk. Menceritakan kehidupan masa SMA dengan penuh dinamika hingga menumpahkan emosi anak-anak remaja tersebut ke jalan-jalan sebagai ajang adu kekuatan dan melestarikan tradisi yang bertahun-tahun dilakukan. Tawuran!

Sang tokoh utama Rama Aditya Putra bersekolah di Lazuardi. Ketika masih kecil sang tokoh memiliki cita-cita ingin menjadi pilot pesawat tempur, tapi mamanya tidak mengizinkannya karena perang itu bahaya. Rama juga memiliki wanita pujaan bernama Bunga. Wanita pendiam dan cerdas itu telah memuluhkan hatinya.

Rama dan sebagian teman-temannya tergabung dalam kelompok Lazard. Sebagain yang lain disebut sebagai “banci” karena tak mau ikut-ikutan tawuran. Rama, ingin mendapatkan pendidikan tapi, ia membenci sekolahnya. Apalagi sekoahnya adalah tempat sampah bagi semua kotoran dan kebusukan dunia. Dari sini ia mengenal kata-kata kotor, umpatan, makian, berkelahi, coba-coba jadi jagoan, merokok, minum-minuman, juga obat-obatan walau sampai tak kecanduan.

SMA Lazuardi memiliki musuh bebuyutan, yakni SMK Citra Bangsa dengan sebutan Chibanx. Tahun 2011 Andri, dari Lazard mati terbunuh saat kedua sekolah itu terlibat tawuran. Di tahun 2012, ini adalah ajang balas dendam Lazard. Bram menjadi pemimpinnya, Firman dan Eko siap mengeksekusi anak Chibanx. Tawuran mereka dihentikan oleh polisi dengan tembakan peringatan. Rama, berlari sekuat tenaga, ia merasakan waktu seolah melambat, ia tersungkur di aspal jalanan dan tak sadarkan diri.

Apapun yang terjadi, ku kan slalu ada untukmu
Janganlah kau bersedih,
Coz everything’s gonna be OK…

Kaki, kaki, kaki. Hanya itu yang menguasai pikirannya setelah ia sadar. Rama kehilangan kaki kirinyanya. Orang tuanya yang telah lama bercerai bertemu lagi di rumah sakit. Merawat Rama bersama-sama. Memang kebanyakan anak-anak yang terlibat tawuran karena broken home. Tak ada tempat kasih sayang bagi mereka, hingga bertumpah ruahlah emosi mereka dengan menjadi jagoan di jalan-jalan.

Bagaimana dengan kedua orang tua Rama, apakah mereka akan memberikan kekutan untuk Rama dalam meraih cita-citanya? Lalu bagaimana dengan Bunga, wanita pujaannya, apakah akan tetap menerima Rama setelah kaki kirinya diamputasi?      
Sebaiknya Anda membaca sendiri novelnya.

Kelebihan novel ini adalah penulis menggunakan bahasa yang ringan sehingga mampu dinikmati para remaja. Selain itu, penulis menyajikan lirik lagu Bondan Prakoso & Fade2black membuat pembaca tak jenuh dengan alur yang begitu menegangkan dan banyak penyesalan.

Kekurangan dari novel ini adalah penggunaan bahasa kasar. Bila belum cukup dewasa dalam mencerna suatu cerita bisa saja pembaca akan mengikuti gaya bahasa tokoh.

Banyak pesan tersurat dan tersirat dari novel ini. Penulis memberikan pelajaran berharga bagi para orang tua, guru, dan remaja itu sendiri. 

Salam perdamaian, 
Ukhty Iza ^-^



Posting Komentar